Maybrat, majalahkribo.com – Upaya mempercepat digitalisasi pendidikan di Kabupaten Maybrat kembali diperkuat melalui Pelatihan Pemanfaatan Interactive Flat Panel (IFP) yang diperuntukkan bagi guru-guru SMP, SMA, dan SMK. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Pembinaan SMP, SMA, dan SMK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Maybrat tersebut resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Maybrat, Ferdinandus Taa, SH., M.Si, pada Selasa, 9 Desember 2025.
Pelatihan ini diikuti oleh guru perwakilan dari 18 sekolah, terdiri atas 13 SMP, 4 SMA, dan 1 SMK yang ditugaskan menjadi operator sekaligus penggerak implementasi IFP di sekolah masing-masing.
Dalam sambutannya, Sekda Ferdinandus Taa mengungkapkan, pemanfaatan perangkat digital dalam pembelajaran bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Ia menilai peningkatan kompetensi guru dalam mengoperasikan teknologi menjadi fondasi penting untuk menghadirkan layanan pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Guru harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Penggunaan IFP merupakan langkah strategis untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih interaktif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik masa kini,” ujarnyasaat membuka kegiatan.
Menurutnya, pemerintah daerah akan terus mendukung setiap langkah yang mendorong peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk melalui penyediaan perangkat dan pelatihan yang berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP, SMA, dan SMK, Naomy Nauw menyebut bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden terkait pemanfaatan media pembelajaran digital berupa TV interaktif atau IFP di sekolah-sekolah. Dimana, perangkat tersebut pada dasarnya dirancang untuk permudah akses pembelajaran dan menggantikan papan tulis konvensional.
“Interactive Flat Panel itu untuk memudahkan semua akses pembelajaran. Artinya dia sedikit mengganti posisi papan tulis. Dari kapur, kita beralih ke spidol, dan sekarang spidol digantikan dengan stylus pen pada papan TV digital itu,” terangnya.
Ia menyebut bahwa sebagian besar sekolah di Maybrat telah menerima perangkat tersebut, meski beberapa masih dalam tahap instalasi dan adaptasi pemanfaatan.
Naomy menuturkan, pelatihan ini difokuskan bagi guru TIK atau guru yang ditunjuk khusus untuk mengoperasikan perangkat tersebut di sekolah masing-masing. Mereka akan menjadi motor penggerak yang akan mengimbaskan pengetahuan kepada guru-guru lain.
“Harapannya, satu orang guru yang diutus dari setiap sekolah setelah menerima materi tadi, mereka turun melakukan pengimbasan atau mengajarkan ke guru-guru di sekolahnya masing-masing,” ungkapnya.
Naomy bilang, setiap guru bidang studi nantinya wajib menguasai penggunaan IFP karena pembelajaran di masa mendatang diarahkan untuk memanfaatkan papan TV interaktif tersebut. “Karena nanti setiap guru sudah harus mengajarkan siswa dengan menggunakan papan TV interaktif itu,” jelasnya.
Selain pelatihan di tingkat Kabupaten, Naomy juga mengatakan bahwa sebelumnya beberapa guru dari Maybrat telah mengikuti pelatihan IFP di Jakarta yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat.
“Tingkat SMP itu ada satu guru yang diundang ke Jakarta untuk dilakukan pelatihan. Dari SMA dan SMK juga ada satu yang diundang. Mereka setelah pulang diarahkan untuk melakukan pengimbasan kepada guru-guru di daerah,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan yang diselenggarakan di Maybrat ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dari hasil pelatihan nasional tersebut. Dan juga kata dia, kegiatan ini merupakan implementasi kebijakan PLT Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Maybrat, Hendrik Prasawi, yang ingin memastikan pemanfaatan perangkat IFP berjalan optimal di sekolah-sekolah menengah.
“Beliau menunjuk kami selaku bidang SMP, SMA, SMK untuk melaksanakan kegiatan ini. Sedangkan SD juga sudah terima perangkat, tetapi tindak lanjut pelatihannya mungkin dilakukan tahun depan,” kata Naomy.
Ia juga berharap, dengan terselenggaranya pelatihan ini, pemanfaatan IFP dapat segera dipacu demi terbentuknya ekosistem pembelajaran digital yang modern, efektif, dan berkesinambungan.
“Kehadiran perangkat interaktif tersebut diharapkan mampu mendorong guru untuk mengembangkan pola ajar yang lebih variatif sekaligus meningkatkan partisipasi belajar siswa. Melalui dukungan 18 sekolah peserta dan komitmen pemerintah daerah, transformasi digital di ruang-ruang kelas di Maybrat diharapkan semakin nyata dan berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas pendidikan,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Anggota MRP Papua Barat Daya, Agustinus Jitmau.
Pewarta: Charles Fatie